E–HEALTH
SEBAGAI
MANIFESTASI
BERETIKA
LINGKUNGAN
BAB 1.
PENDAHULUAN
Pelayanan kesehatan dianggap
industri jasa terbesar yang menjadi prioritas utama serta merupakan
investasi yang sangat besar yang tumbuh dengan pesat di sebagian besar
negara maju. E-health atau elektronik kesehatan, yang pada dasarnya
didorong oleh penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dalam kesehatan
memiliki potensi untuk mengubah industri kesehatan seluruh dunia dalam hal
infra struktur, biaya dan kualitas layanan (Wickramasinghe dan Goldberg, 2004).
E-health erat
kaitannya dalam mempromosikan kesehatan dan kesejahteraan individu, keluarga
dan masyarakat, serta meningkatkan praktek profesional melalui penggunaan
manajemen informasi dan teknologi informasi dan komunikasi. Teknologi informasi
menjanjikan perkembangan bagi lingkungan kesehatan tetapi tidak sedikit
tantangan yang harus dihadapi. Banyak organisasi kesehatan mencoba
untuk menggunakan peralatan terbaru tanpa pengetahuan dan prosedur yang memadai
serta dasar-dasar yang diperlukan untuk penggunaan yang tepat. Dasar-dasar
tersebut meliputi desain ulang proses, peningkatan kinerja, dan manajemen
perubahan. Keterbatasan tidak terletak pada teknologi informasi yang digunakan
tetapi pengawasan sangat dibutuhkan untuk keberhasilan adopsi teknologi
tersebut. Tanggung jawab atas kualitas keselamatan pasien merupakan elemen
kunci dari peran tenaga kesehatan. Memiliki data tentang hasil pelayanan
terhadap pasien dan staf untuk mengambil keputusan serta mampu menyajikan
informasi dari berbagai sumber dengan cara yang berarti merupakan cara memenuhi
tanggung jawab tersebut (Burdett Trust 2009).
Etika lingkungan hidup, berhubungan dengan perilaku
manusia terhadap lingkungan hidupnya. Lingkungan hidup adalah lingkungan di
sekitar manusia, tempat dimana organisme dan anorganisme berkembang dan
berinteraksi, jadi lingkungan hidup adalah planet bumi ini. Ini berarti
manusia, organisme dan anorganisme adalah bagian integral dari dari planet bumi
ini. Hal ini perlu ditegaskan sebab seringkali manusia bersikap seolah-olah
mereka bukan merupakan bagian dari lingkungan hidup.Sikap dan perilaku
seseorang terhadap sesuatu sangat ditentukan oleh bagaimana pandangan
seseorang terhadap sesuatu itu. Manusia memiliki pandangan tertentu terhadap
alam, dimana pandangan itu telah menjadi landasan bagi tindakan dan
perilaku manusia terhadap alam.
BAB II
PEMBAHASAN
DEFINISI
E-HEALTH
E–Health didefinisikankan sebagai penggunaan teknologi
informasi dan komunikasi untuk mendukung bidang kesehatan dan hal-hal yang
berkaitan dengan kesehatan, termasuk pelayanan kesehatan, pengawasan kesehatan,
literatur kesehatan, pendidikan kesehatan, pengetahuan dan penelitian (Joaquin,
2010).
E-health adalah pengembangan teknologi yang luas seperti internet, telepon, komunikasi nirkabel dan akses langsung ke penyedia layanan kesehatan, manajemen keperawatan, pendidikan dan kesehatan. Teknologi yang didalamnya terdapat catatan pasien secara elektronik, sistem telehealth dan telecare, sumber pengetahuan yang didapat secara online, web berbasis informasi pasien dapat dikatakan sebagai e-health (Casey, 2010).
Pengembangan e- health terpusat pada tiga faktor yaitu: bisnis, klinis, dan konsumen. E-health yang berkaitan dengan bisnis meliputi aplikasi yang menyangkut transaksi administrasi dan keuangan yang diperlukan untuk melakukan kegiatan operasional harian kesehatan. E-health klinis meliputi transaksi: mengumpulkan, mengirimkan dan menganalisis data kesehatan yang berhubungan secara elektronik. E-health yang berkaitan dengan konsumen, memadukan unsur-unsur bisnis dan aplikasi klinisnserta teknologi yang mendukung keterlibatan langsung pasien dalam pelayanan kesehatan.
Saat ini sistem infrastruktur e- health
terintegrasi secara vertikal, sejajar dengan komponen meliputi data inti
sistem, fungsi intranet, fungsi extranet, dan internet / web. Setiap tingkat
membawa nilai unik untuk sistem kesehatan.
- Inti Data, pada tingkat ini, kegiatan operasional harian (administrasi, keuangan, dan klinis) dari sistem kesehatan dilakukan. L
- Lapisan intranet berfokus pada membangun infrastruktur komunikasi dan menggabungkan aplikasi yang meningkatkan produktivitas organisasi.
- Extranet memperluas sistem inti dan kemampuan intranet di luar organisasi, dan menambahkan aplikasi baru menargetkan komunikasi di luar organisasil kepada individu tertentu dan kelompok.
- Tingkat Internet / Web memperluas jangkauan organisasi dengan menawarkan data yang diidentifikasi dan fungsi pada tingkat yang anonim, serta mempromosikan ke masyarakat umum nilai tambah yang ditawarkan melalui pintu masuk ke ekstranet.
Pengertian Etika Lingkungan
Etika Lingkungan
disebut juga Etika Ekologi. Etika Ekologi selanjutnya dibedakan menjadi dua
yaitu etika ekologi dalam dan etika ekologi dangkal. Selain itu etika
lingkungan juga dibedakan lagi sebagai etika pelestarian dan etika
pemeliharaan. Etika pelestarian adalah etika yang menekankan pada mengusahakan
pelestarian alam untuk kepentingan manusia, sedangkan etika pemeliharaan
dimaksudkan untuk mendukung usaha pemeliharaan lingkungan untuk kepentingan
semua mahluk.
Yang dimaksud Etika ekologi dalam adalah pendekatan terhadap lingkungan yang melihat pentingnya memahami lingkungan sebagai keseluruhan kehidupan yang saling menopang, sehingga semua unsur mempunyai arti dan makna yang sama. Etika Ekologi ini memiliki prinsip yaitu bahwa semua bentuk kehidupan memiliki nilai bawaan dan karena itu memiliki hak untuk menuntut penghargaan karena harga diri, hak untuk hidup dan hak untuk berkembang. Premisnya adalah bahwa lingkungan moral harus melampaui spesies manusia dengan memasukkan komunitas yang lebih luas. Komunitas yang lebih luas disini maksudnya adalah komunitas yang menyertakan binatang dan tumbuhan serta alam.
Sedangkan Etika ekologi dangkal adalah pendekatan terhadap lingkungan yang menekankan bahwa lingkungan sebagai sarana untuk kepentingan manusia, yang bersifat antroposentris. Etika ekologi dangkal ini biasanya diterapkan pada filsafat rasionalisme dan humanisme serta ilmu pengetahuan mekanistik yang kemudian diikuti dan dianut oleh banyak ahli lingkungan. Kebanyakan para ahli lingkungan ini memiliki pandangan bahwa alam bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.
ALIRAN-ALIRAN ETIKA LINGKUNGAN
1. Etika
Ekologi Dangkal, disebut juga etika antroposentris. Adalah pendekatan
terhadap lingkungan yang menekankan bahwa lingkungan sebagai sarana untuk
kepentingan manusia. Etika ini lebih mementingkan kesejahteraan generasi
penerus manusia. Etika ini memahami bahwa alam merupakan sumber hidup manusia
2. Etika
Ekologi Dalam Adalah pendekatan terhadap lingkungan yang
melihat pentingnya memahami lingkungan sebagai keseluruhan kehidupan yang saling menopang, sehingga semua unsur mempunyai arti dan makna yang sama. Etika ekologi ini memiliki prinsip bahwa semua bentuk kehidupan memiliki nilai bawaan dan karena itu memiliki hak untuk menuntut penghargaan karena harga diri, hak untuk hidup dan hak untuk berkembang.
melihat pentingnya memahami lingkungan sebagai keseluruhan kehidupan yang saling menopang, sehingga semua unsur mempunyai arti dan makna yang sama. Etika ekologi ini memiliki prinsip bahwa semua bentuk kehidupan memiliki nilai bawaan dan karena itu memiliki hak untuk menuntut penghargaan karena harga diri, hak untuk hidup dan hak untuk berkembang.
Pengembangan Etika Ekologi Dalam
Etika
ekologi berkembang menjadi 3, yaitu:
1.
Etika Lingkungan Zoosentrisme, disebut juga
etika pembebasan binatang. Yaitu etika yang menekankan perjuangan hak-hak
binatang. Menurutnya, binatang mempunyai hak untuk menikmati kesenangan dan
harus dicegah dari penderitaan serta mewajibkan manusia secara moral
memperlakukan binatang dengan penuh belas kasih.
2.
Etika Lingkungan Biosentrisme Yaitu etika
lingkungan yang lebih menekankan kehidupan sebagai standar moral. Menurutnya,
bukan hanya manusia dan binatang saja yang harus dihargai secara moral, tetapi
juga tumbuhan.
3.
Etika
Lingkungan Ekosentrisme Yaitu etika yang menekankan keterkaitan seluruh
organisme dan anorganisme dalam ekosistem.
Etika ini
menekankan bahwa setiap individu dalam ekosistem diyakini terkait satu sama
lain secara mutual. Oleh karena itu kepentingan individu dengan kepentingan
keseluruhan dalam ekosistem harus seimbang.
Penerapan Etika Lingkungan
1.
Desain Interior, seperti
* Pemanfaatan sinar matahari untuk penyinaran dengan
skylight
* Ventilasi yang baik dan alami
* Penggunaan tumbuh-tumbuhan untuk memperbaiki
kualitas udara
2.
Karya Desain
Menggunakan produk tumbuhan untuk menggantikan
bahan yang persediannya mulai menipis (seperti kayu yang semakin terbatas)
Contohnya: daun, akar-akaran, biji-bijian, seagrass
(pandan laut), serat pisang, serat nanas dan serat eceng gondok.
1. Etika Ekologi Dangkal
Etika ini dapat digolongkan menjadi dua yaitu etika antroposentris yang menekankan segi estetika dari alam dan etika antroposentris yang mengutamakan kepentingan generasi penerus. Etika ekologi dangkal yang berkaitan dengan kepentingan estetika didukung oleh dua tokohnya yaitu Eugene Hargrove dan Mark Sagoff. Menurut mereka etika lingkungan harus dicari pada aneka kepentingan manusia, secara khusus kepentingan estetika. Sedangkan etika antroposentris yang mementingkan kesejahteraan generasi penerus mendasarkan pada perlindungan atau konservasi alam yang ditujukan untuk generasi penerus manusia.
Etika yang antroposentris ini memahami bahwa alam merupakan sumber hidup manusia. Etika ini menekankan hal-hal berikut ini :
·
Manusia terpisah dari alam,
·
Mengutamakan hak-hak manusia atas alam tetapi tidak
menekankan tanggung jawab manusia
·
Mengutamakan perasaan manusia sebagai pusat
keprihatinannya
·
Kebijakan dan manajemen sunber daya alam untuk
kepentingan manusia
·
Norma utama adalah untung rugi
·
Mengutamakan rencana jangka pendek
·
Pemecahan krisis ekologis melalui pengaturan jumlah
penduduk khususnya dinegara miskin
·
Menerima secara positif pertumbuhan ekonomi
2. Etika Ekologi Dalam
Bagi etika
ekologi dalam, alam memiliki fungsi sebagai penopang kehidupan. Untuk itu
lingkungan patut dihargai dan diperlakukan dengan cara yang baik. Etika ini
juga disebut etika lingkungan ekstensionisme dan etika lingkungan preservasi.
Etika ini menekankan pemeliharaan alam bukan hanya demi manusia tetapi juga demi
alam itu sendiri. Karena alam disadari sebagai penopang kehidupan manusia dan
seluruh ciptaan. Untuk itu manusia dipanggil untuk memelihara alam demi
kepentingan bersama.
Etika lingkungan ini dibagi lagi menjadi beberapa macam menurut fokus perhatiannya, yaitu neo-utilitarisme, zoosentrisme, biosentrisme dan ekosentrisme. Etika lingkungan neo-utilitarisme merupakan pengembangan etika utilitarisme Jeremy Bentham yang menekankan kebaikan untuk semua. Dalam konteks etika lingkungan maka kebaikan yang dimaksudkan, ditujukan untuk seluruh mahluk. Tokoh yang mempelopori etika ini adalah Peter Singer. Dia beranggapan bahwa menyakiti binatang dapat dianggap sebagai perbuatan tidak bermoral.
Etika lingkungan Zoosentrisme adalah etika yang menekankan perjuangan hak-hak binatang, karenanya etika ini juga disebut etika pembebasan binatang. Tokoh bidang etika ini adalah Charles Brich. Menurut etika ini, binatang mempunyai hak untuk menikmati kesenangan karena mereka dapat merasa senang dan harus dicegah dari penderitaan. Sehingga bagi para penganut etika ini, rasa senang dan penderitaan binatang dijadikan salah satu standar moral. Menurut The Society for the Prevention of Cruelty to Animals, perasaan senang dan menderita mewajibkan manusia secara moral memperlakukan binatang dengan penuh belas kasih.
Etika lingkungan Biosentrisme adalah etika lingkungan yang lebih menekankan kehidupan sebagai standar moral. Salah satu tokoh penganutnya adalah Kenneth Goodpaster. Menurut Kenneth rasa senang atau menderita bukanlah tujuan pada dirinya sendiri. Bukan senang atau menderita, akhirnya, melainkan kemampuan untuk hidup atau kepentingan untuk hidup. Kepentingan untuk hidup yang harus dijadikan standar moral. Sehingga bukan hanya manusia dan binatang saja yang harus dihargai secara moral tetapi juga tumbuhan. Menurut Paul Taylor, karenanya tumbuhan dan binatang secara moral dapat dirugikan dan atau diuntungkan dalam proses perjuangan untuk hidup mereka sendiri, seperti bertumbuh dan bereproduksi.
Etika Lingkungan Ekosentrisme adalah sebutan untuk etika yang menekankan keterkaitan seluruh organisme dan anorganisme dalam ekosistem. Setiap individu dalam ekosistem diyakini terkait satu dengan yang lain secara mutual. Planet bumi menurut pandangan etika ini adalah semacam pabrik integral, suatu keseluruhan organisme yang saling membutuhkan, saling menopang dan saling memerlukan. Sehingga proses hidup-mati harus terjadi dan menjadi bagian dalam tata kehidupan ekosistem. Kematian dan kehidupan haruslah diterima secara seimbang. Hukum alam memungkinkan mahluk saling memangsa diantara semua spesies. Ini menjadi alasan mengapa manusia boleh memakan unsur-unsur yang ada di alam, seperti binatang maupun tumbuhan. Menurut salah satu tokohnya, John B. Cobb, etika ini mengusahakan keseimbangan antara kepentingan individu dengan kepentingan keseluruhan dalam ekosistem.
Secara umum etika ekologi dalam ini menekankan hal-hal berikut:
·
Manusia adalah bagian dari alam
·
Menekankan hak hidup mahluk lain, walaupun dapat
dimanfaatkan oleh manusia, tidak boleh diperlakukan sewenang-wenang
·
Prihatin akan perasaan semua mahluk dan sedih kalau
alam diperlakukan sewenang-wenang
·
Kebijakan manajemen lingkungan bagi semua mahluk Alam
harus dilestarikan dan tidak dikuasai
·
Pentingnya melindungi keanekaragaman hayati
·
Menghargai dan memelihara tata alam
·
Mengutamakan tujuan jangka panjang sesuai
ekosistem
·
Mengkritik sistem ekonomi dan politik dan menyodorkan
sistem alternatif yaitu sistem mengambil sambil memelihara.
Hubungan
e-health dengan etika lingkungan
E-health
adalah semua bentuk pelayanan kesehatan elektronik yang dikirimkan
melalui Internet, meliputi bidang informasi, pendidikan, dan ’produk’ komersial
hingga pelayanan langsung yang ditawarkan oleh para profesional,
nonprofesional, pelaku bisnis, atau konsumen itu sendiri. E-health
menggambarkan kemampuan unik Internet yang memungkinkan dilakukannya pengiriman
pelayanan kesehatan. Hasilnya, e-Health menyebabkan pelayanan kesehatan menjadi
lebih efisien, membuat pasien dan profesional dapat melakukan hal yang
sebelumnya mustahil menjadi dapat dilakukan melalui Internet.
Sebagai contoh e-health dapat memberikan manfaat yang positif bagi masyarakat plural yang ada di daerah terpencil atau tertinggal, dengan menghubungakan pasien di daerah terpencil dengan ahli kesehatan di kota. Salah satu bentuknya adalah konfeensi video interaktif dimana dokter dan pasien yang terpisah secara geografis dapat melakukan konsultasi. Kamera di dalam ruang periksa memungkinkan seorang dokter untuk menghadirkan pasien kepada dokter spesialis lainnya dimana saja berada. Dengan demikian secara bermakna mengurangi biaya pengantaran pasien ke dokter spesialis atau biaya perjalanan dokter spesialis ke lokasi pedalaman, juga mengurangi polusi udara akibat pembakaran bahan bakar kendaraan. Dengan kata lain telah mengurangi pencemaran lingkungan.
E-health juga adalah media yang sangat bermanfaat sekali, yaitu dapat menghemat biaya dan lebih efisien yaitu hemat waktu dan tempat penyimpanan file-file dibandingkan dengan cara konvensional, misalnya pemakaian mesin ketik, kertas, penghapus, tipe-x dan lain sebagainya. Bayangkan berapa banyak kertas yang dipakai, berapa banyak pohon yang di tebang untuk menghasilkan kertas, berapa banyak hutan yanga gundul akibat penebangan liar yang menyebabkan kerusakan ekosistem dan lingkungan hidup.
Lingkungan merupakan bagian dari integritas manusia,
sehingga harus dipandang sebagai salah satu komponen ekosistem yang memiliki
nilai untuk dihormati, di hargai dan tidak disakiti, lingkungan memiliki nilai
terhadap dirinya sendiri. Integritas ini menyebabkan setiap perilaku manusia
dapat berpengaruh terhadap lingkungan disekitarnya.
Etika lingkungan dianggap sebagai prinsip moral lingkungan, sehingga dapat dikatakan etika lingkungan merupakan petunjuk atau arah perilaku praktis manusia dalam mengusahakan terwujudnya moral lingkungan. Dengan etika lingkungan tidak saja mengimbangi hak-hak dengan kewajiban terhadap lingkungan, tetapi etika lingkungan juga membatasi tingkah laku dan upaya untuk mengendalikan berbagai kegiatan agar tetap berada dalam batas kepentingan lingkungan hidup kita.
Etika lingkungan dianggap sebagai prinsip moral lingkungan, sehingga dapat dikatakan etika lingkungan merupakan petunjuk atau arah perilaku praktis manusia dalam mengusahakan terwujudnya moral lingkungan. Dengan etika lingkungan tidak saja mengimbangi hak-hak dengan kewajiban terhadap lingkungan, tetapi etika lingkungan juga membatasi tingkah laku dan upaya untuk mengendalikan berbagai kegiatan agar tetap berada dalam batas kepentingan lingkungan hidup kita.
Dengan etika lingkungan akan meningkatkan solidaritas sosial di antara sesama, serta solidaritas alam dengan lingkungan hidup alam. Selain itu perlu juga mengusahakan kecenderungan baru untuk mengurangi barbagai tuntutan dan beban pada lingkungan. Dengan demikian mungkin kita akan terpaksa untuk hidup secara lebih sederhana, tetapi dalam lingkungan hidup yang lebih baik dan lebih sehat.
Oleh sebab itu, masyarakat mempunyai kewajiban moral untuk menghargai alam semesta dengan segala isinya karena alam mempunyai nilai pada dirinya sendiri. Dengan itu, manusia pun dituntut untuk menghargai dan menghormati benda-benda yang non hayati, karena benda dialam mempunyai “ hak yang sama untuk berada, hidup dan berkembang”.
Dengan kata lain; alam mempunyai hak untuk dihormati, tidak saja karena kehidupan manusia bergantung pada alam. Tetapi terutama secara ontologis bahwa manusia anggota komunitas ekologis. Maka sebagai perwujudan nyata dari sikap hormat itu, manusia perlu memelihara, merawat, menjaga, melindungi, dan memelihara alam beserta seluruh isinya. Secara negatif itu berarti, manusia tidak boleh merusak dan menghancurkan alam beserta seluruh isinya, tanpa alasan yang bisa dibenarkan secara moral.
Manusia harus melakukan penanaman moral atau etika
dalam dirinya karena dengan memiliki etika yang baik terhadap lingkungan akan
menumbuhkan partisipasi dalam pemeliharaan lingkungan dimanapun berada.
BAB III
PENUTUP
E-health merupakan suatu bentuk layanan kesehatan
secara elektronis yang mempunyai tujuan untuk mendukung kegiatan layanan
kesehatan secara umum dan meningkatkan kualitas layanan kesehatan. Pengembangan
e-health perlu didasarkan pada kebutuhan pengguna akan layanan kesehatan,
sehingga akan tercipta e-health yang tepat sasaran dan mampu meningkatkan
derajat kesehatan di Indonesia.
Banyak sekali kegunaan dan keuntungan dari e-health terutama dari sisi lingkungan hidup. Mulai dari penghematan sumber daya alam sampai menghindarkan dari pencemaran dan kerusakan lingkungan. Sehingga dapat juga dikatakan bahwa e-health adalah suatu program yang mempunyai etika lingkungan.
DAFTAR PUTAKA
1. Sony Keraf,
Lingkugan Hidup, Melihat Dimensi Etisnya, Kompas, 6 Desember 1982
2. Soerjani, Moh. et al., Lingkungan:
Sumber Daya Alam dan Kependudukan dalam Pembangunan, Jakarta:
Universitas Indonesia, 2008
asalammualaikum wr wb
BalasHapusterimakasih prof atas bimbingannya terutama bagaimana cara membuat blog dan mempublikasikannya di dunia luas. Dari yang tidak tau menjadi tau, dari titik nol menjadi berangka....
wassalammualaikum wr wb