Minggu, 21 April 2013

UTS II nilai lingkungan


NILAI LINGKUNGAN

            Nilai lingkungan berkaitan dengan dasar dan justifikasi kebijakan lingkungan. Hal ini bertujuan untuk membawa bersama-sama kontribusi dari filsafat, hukum, ekonomi dan disiplin lainnya yang berhubungan dengan lingkungan sekarang dan masa depan manusia dan spesies lainnya dan untuk memperjelas hubungan antara isu-isu kebijakan praktis dan prinsip-prinsip dasar yang lebih fundamental.
PENGERTIAN NILAI
Pengertian nilai sebagaimana dikutip berikut ini, A value, says Webster (1984), “is a principle, standart, or quality regarded as worthwhile or desirable”, yakni nilai adalah prinsip, standart atau kualitas yang dipandang bermanfaat dan sangat diperlukan. Nilai adalah “suatu keyakinan dan kepercayaan yang menjadi dasar bagi seseorang atau sekolompok orang untuk memilih tindakannya, atau menilai suatu yang bermakna bagi kehidupannya”.
Nilai adalah standar tingkah laku, keindahan, keadilan, dan efisiensi yang mengikat manusia dan sepatutnya dijalankan serta dipertahankan. Nilai adalah bagian dari potensi manusiawi seseorang, yang berada dalam dunia rohaniah (batiniah, spiritual), tidak berwujud, tidak dapat dilihat, tidak dapat diraba, dan sebagainya. Namun sangat kuat pengaruhnya serta penting peranannya dalam setiap perbuatan dan penampilan seseorang.
Nilai adalah suatu pola normatif, yang menentukan tingkah laku yang diinginkan bagi suatu system yang ada kaitannya dengan lingkungan sekitar tanpa membedakan fungsi sekitar bagian-bagiannya. Nilai tersebut lebih mengutamakan berfungsinya pemeliharaan pola dari sistem sosial.
Dari dua definisi tersebut dapat dirumuskan bahwa nilai adalah suatu tipe kepercayaan yang berada dalam ruang lingkup system kepercayaan, dimana seseorang harus bertindak atau menghindari suatu tindakan, atau mengenai suatu yang tidak pantas atau yang pantas dikerjakan, dimiliki dan dipercayai. Jika nilai diterapkan dalam proses belajar mengajar dapat diartikan sebagai pendidikan yang mana nilai dijadikan sebagai tolak ukur dari keberhasilan yang akan dicapai dalam hal ini kita sebut dengan pendidikan nilai.



PENGERTIAN LINGKUNGAN

Kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya. Baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Kita bernapas memerlukan udara dari lingkungan sekitar. Kita makan, minum, menjaga kesehatan, semuanya memerlukan lingkungan. Pengertian lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung.

PENGERTIAN NILAI LINGKUNGAN

Nilai lingkungan berkaitan dengan dasar dan justifikasi kebijakan lingkungan. Hal ini bertujuan untuk membawa bersama-sama kontribusi dari filsafat, hukum, ekonomi dan disiplin lainnya, yang berhubungan dengan lingkungan sekarang dan masa depan manusia dan spesies lainnya, dan untuk memperjelas hubungan antara isu-isu kebijakan praktis dan prinsip-prinsip dasar yang lebih fundamental atau asumsi. 
Jadi, nilai lingkungan tersebut lebih mengarahkan kita bagaimana kita memelihara lingkungan tanpa mengurangi unsur-unsur yang terkandung didalamnya. Hal ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti kita mulai dari diri kita sendiri, setelah itu baru  lingkungan yang terkecil yaitunya lingkungan keluarga. Kita harus bisa berbuat, bertindak dan menjadi contoh bagi anak-anak kita dalam memelihara lingkungan. Setelah dalam lingkungan keluarga, baru kita mulai lagi dengan lingkungan yang berada di sekitar kita dalam memelihara nilai-nilai lingkungan.

CARA MENGKUANTIFIKASI NILAI LINGKUNGAN :
1.    Mempromosikan etika pelestarian yang kuat, kesadaran serta aksi di kalangan masyarakat
2.     Memfasilitasi upaya multi pihak untuk melindungi keanekaragaman hayati
3.    Melakukan advokasi kebijakan, hukum dan penegakan hukum yang mendukung upaya  pelestarian lingkungan
4.    Mempromosikan pelestarian bagi kesejahteraan masyarakat, melalui pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan

UTS IV kegunaan blog


 KEGUNAAN BLOG


Buat para blogger baru seperti saya akan sangat sulit untuk memahami semua fungsi yang terdapat pada menu blogger, padahal kalau kita mengetahui justru itu akan lebih baik untuk kemajuan pengetahuan tentang teknologi media maya terutama mengenai blog. Kenapa demikian? 
karena semua hal yang penting dalam publikasi media maya seperti bahan-bahan kuliah atau sebuah riset penelitian dimulai dari sini. Bila kita keliru dan salah mengisi data atau bahkan mengabaikannya,sampai kapanpun blog kita tidak akan memiliki pengunjung ,hal itu disebabkan karena mungkin kita salah dalam melakukan setting pengaturan yang mengakibatkan blog anda tidak bisa di akses dan ditelusuri oleh mesin pencari,tentu sangat disayangkan apabila blog kita memiliki ratusan artikel sakti dan menarik tapi tidak bisa di nikmati oleh orang yang membutuhkan dan semuanya itu menjadi sia-sia,tapi buat kita yang sudah terlanjur mengabaikan hal itu,sebaiknya disarankan untuk terus membaca hingga lebih faham lalu mempraktekkannya. Terlepas dari semua itu saya ucapakan Terimakasih atas bimbingannya Prof.....

UTS III jenis etika lingkungan



JENIS ETIKA LINGKUNGAN


1.                  PENGERTIAN LINGKUNGAN

            Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada
 disekitar kita ( makhluk hidup ).Contohnya: sawah, perumahan,
 cahaya,udara, mamusia, hewan, tumbuhan, dsb.Lingkungan
 terdiri dari  komponen abiotik dan komponen biotik.

2.                  Pengertian Etika Lingkungan

            Etika Lingkungan berasal dari dua kata, yaitu Etika dan Lingkungan. Etika berasal dari bahasa yunani yaitu “Ethos” yang berarti adat istiadat atau kebiasaan. Ada tiga teori mengenai pengertian etika, yaitu: etika Deontologi, etika Teologi, dan etika Keutamaan. Etika Deontologi adalah suatu tindakan di nilai baik atau buruk berdasarkan apakah tindakan itu sesuai atau tidak dengan kewajiban. Etika Teologi adalah baik buruknya suatu tindakan berdasarkan tujuan atau akibat suatu tindakan. Sedangkan Etika keutamaan adalah mengutamakan pengembangan karakter moral pada diri setiap orang.

3.                  Jenis-Jenis Etika Lingkungan

            Etika Lingkungan disebut juga Etika Ekologi. Etika Ekologi selanjutnya dibedakan dan menjadi dua  yaitu etika ekologi dalam dan etika ekologi dangkal. Selain itu etika lingkungan juga dibedakan lagi sebagai etika pelestarian dan etika pemeliharaan. Etika pelestarian adalah etika yang menekankan pada mengusahakan pelestarian alam untuk kepentingan manusia, sedangkan etika pemeliharaan dimaksudkan untuk mendukung usaha pemeliharaan lingkungan untuk kepentingan semua makhluk.
a.    Etika Ekologi Dangkal (Shallow environmental ethics)
                        Etika ekologi dangkal adalah pendekatan terhadap lingkungan yang menekankan bahwa lingkungan sebagai sarana untuk kepentingan manusia, yang bersifat antroposentris. Etika ekologi dangkal ini biasanya diterapkan pada filsafat rasionalisme dan humanisme serta ilmu pengetahuan mekanistik yang kemudian diikuti dan dianut oleh banyak ahli lingkungan. Kebanyakan para ahli lingkungan ini memiliki pandangan bahwa alam bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.
Pokok-pokok penekanan dalam etika antroposentris adalah sebagai berikut.
·         Manusia terpisah dari alam.
·         Mengutamakan hak-hak manusia atas alam tetapi tidak menekankan tanggung jawab manusia.
·         Mengutamakan perasaan manusia sebagai pusat keprihatinannya.
·         Kebijakan dan manajemen sunber daya alam untuk kepentingan manusia.
·         Norma utama adalah untung rugi.
·         Mengutamakan rencana jangka pendek.
·         Pemecahan krisis ekologis melalui pengaturan jumlah penduduk khususnya di negara miskin.
·         Menerima secara positif pertumbuhan ekonomi.


Jenis etika antroposentris.
1)    Etika antroposentris yang menekankan segi estetika alam (etika lingkungan harus dicari pada kepentingan manusia, secara khusus kepentingan estetika).
2)    Etika antroposentris yang mengutamakan kepentingan generasi penerus (mendasarkan etika lingkungan pada perlindungan atau konservasi alam yang ditujukan untuk generasi penerus manusia).
Tokoh: Eugene Hargrove dan Mark Sagoff.


b.    Etika Lingkungan Dalam (Deep Environmental Ethics)

           Dalam pandangan etika ini, alam sesungguhnya  memiliki fungsi kehidupan, patut dihargai dan  diperlakukan dengan cara yang baik (etika lingkungan ekstensionisme atau preservasi). Karena alam disadari sebagai penopang kehidupan manusia dan seluruh ciptaan. Untuk itu manusia dipanggil untuk memelihara alam demi kepentingan bersama, kepentingan manusia dan kepentingan alam itu sendiri.

Berikut adalah hal-hal yang ditekankan dalam etika lingkungan.
·         Manusia adalah bagian dari alam
·         Menekankan hak hidup mahluk lain, walaupun dapat dimanfaatkan oleh manusia, tidak boleh diperlakukan sewenang-wenang
·         Prihatin akan perasaan semua mahluk dan sedih kalau alam diperlakukan sewenang-wenang
·         Kebijakan manajemen lingkungan bagi semua mahluk
·         Alam harus dilestarikan dan tidak dikuasai
·         Pentingnya melindungi keanekaragaman hayati
·         Menghargai dan memelihara tata alam
·         Mengutamakan tujuan jangka panjang sesuai ekosistem
·         Mengkritik sistem ekonomi dan politik dan menyodorkan sistem alternatif yaitu sistem mengambil sambil memelihara.

Jenis-jenis etika lingkungan dalam.
1)    Etika Neo-Utilitarisme. Etika ini merupakan pengembangan etika utilitarisme Jeremy Bentham yang dipelopori Pete Singer yang menekankan kebaikan untuk semua sehingga kebaikan etika lingkungan ditujukan untuk seluruh mahluk.
2)    Etika Zoosentrisme. Etika ini menekankan perjuangan hak-hak binatang (pembebasan binatang) dengan tokoh  Charles Brich. Menurut etika ini, binatang memiliki hak menikmati kesenangan karena mereka dapat merasa senang dan harus dicegah dari penderitaan dan menjadikan rasa senang/penderitaan binatang sebagai salah satu standar moral.
3)    Etika Biosentrisme. Etika ini  menekankan kehidupan sebagai standar moral dengan salah satu tokohnya adalah Kenneth Goodpaster. Hal yang dijadikan tujuan bukanlah rasa senang atau menderita tetapi kemampuan atau kepentingan untuk hidup. Dengan menjadikan kepentingan untuk hidup sebagai standar moral, maka yang dihargai secara moral bukan hanya manusia dan hewan, melainkan seluruh makhluk hidup yang ada.
4)    Etika Ekosentrisme. Etika ekosentrisme menekankan keterkaitan seluruh organisme dan anorganisme dalam ekosistem. Setiap individu mamiliki keterkaitan satu sama lain secara mutual dan memandang bumi sebagai suatu pabrik terintegrasi berisi organsime yang saling membutuhkan, saling menopang dan saling memerlukan. Kematian dan kehidupan haruslah diterima secara seimbang. Hukum alam memungkinkan mahluk saling memangsa diantara semua spesies. Ini menjadi alasan mengapa manusia boleh memakan unsur-unsur  yang ada di alam, seperti binatang maupun tumbuhan. Menurut salah satu tokohnya, John B. Cobb, etika ekosentrisme mengusahakan keseimbangan antara kepentingan individu dengan kepentingan keseluruhan dalam ekosistem.

Beberapa prinsip yang dapat menjadi pegangan dan tuntunan bagi perilaku manusia dalam berhadapan dengan alam.
1)    Sikap Hormat terhadap Alam (Respect For Nature). Hormat terhadap alam merupakan prinsip dasar bagi manusia sebagai bagian dari alam semesta seluruhnya. Setiap anggota komunitas ekologis, termasuk manusia, berkewajiban menghargai dan menghormati setiap kehidupan dan spesies serta menjaga keterkaitan dan kesatuan komunitas ekologis.
2)    Prinsip Tanggung Jawab (Moral Responsibility For Nature). Manusia mempunyai tanggung jawab terhadap alam semesta (isi, kesatuan, keberadaan dan kelestariannya).
3)    Solidaritas Kosmis (Cosmic Solidarity). Prinsip solidaritas muncul dari kenyataan bahwa manusia adalah bagian yang menyatu dari alam semesta dimana manusia sebagai makhluk hidup memiliki perasaan sepenanggungan dengan alam dan dengan sesama makhluk hidup lain.
4)    Prinsip Kasih Sayang dan Kepedulian terhadap Alam (Caring For Nature). Manusia digugah untuk mencintai, menyayangi, dan melestarikan alam semesta dan seluruh isinya, tanpa diskriminasi dan tanpa dominasi yang muncul dari kenyataan bahwa sebagai sesama anggota komunitas ekologis, semua makhluk hidup mempunyai hak untuk dilindungi, dipelihara, tidak disakiti, dan dirawat.
5)     Prinsip tidak merugikan alam secara tidak perlu,
6)     Prinsip hidup sederhana dan selaras dengan alam 
7)    Prinsip keadilan 
8)    Prinsip demokrasi 
9)     Prinsip integritas moral 

4.                  PENERAPAN ETIKA LINGKUNGAN


            Adapun penerapan terhadap etika lingkungan dapat dilakukan melalui :
A.    Membuat aturan etika lingkungan dalam berbagai aktivitas lingkungan sekitar, seperti:
·         Konservasi dengan melakukan menjaga atau membatasi Sumber Daya Alam
·         Meyakini bahwa manusia merupakan bagian dari alam, dengan cara : tidak mengeksploitasi sumber daya alam secara berlebihan, tidak merusak alam sekitar, memperbaiki kerusakan sumber daya alam akibat eksploitasi berlebihan dan menyadari bahwa eksploitasi mengakibatkan penurunan daya dukung lingkungan
·         Mendukung dan menjamin bahwa lingkungan dapat meneruskan fungsinya untuk kelangsungan hidup semua makhluk dengan menghormati alam
·         Mengelola sistem lingkungan dengan menggunakan ilmu dan teknologi yang ramah lingkungan 
B.    Peran dan fungsi individu, pemerintah dan organisasi dalam menerapkan etika lingkungan
·         Peran dan fungsi pemerintah dapat kita lihat sebagaimana yang tertuang dalam UU no 23 tahun 1997



makalah individu


E–HEALTH SEBAGAI
MANIFESTASI BERETIKA
LINGKUNGAN


BAB 1.
PENDAHULUAN

Pelayanan kesehatan dianggap industri jasa terbesar yang menjadi prioritas utama serta merupakan  investasi yang sangat besar yang  tumbuh dengan pesat di sebagian besar negara maju. E-health atau elektronik kesehatan, yang pada dasarnya didorong oleh penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dalam kesehatan memiliki potensi untuk mengubah industri kesehatan seluruh dunia dalam hal infra struktur, biaya dan kualitas layanan (Wickramasinghe dan Goldberg, 2004). 
E-health erat kaitannya dalam mempromosikan kesehatan dan kesejahteraan individu, keluarga dan masyarakat, serta meningkatkan praktek profesional melalui penggunaan manajemen informasi dan teknologi informasi dan komunikasi. Teknologi informasi menjanjikan perkembangan bagi lingkungan kesehatan tetapi tidak sedikit tantangan yang harus dihadapi. Banyak organisasi  kesehatan  mencoba untuk menggunakan peralatan terbaru tanpa pengetahuan dan prosedur yang memadai serta dasar-dasar yang diperlukan untuk penggunaan yang tepat. Dasar-dasar tersebut meliputi desain ulang proses, peningkatan kinerja, dan manajemen perubahan. Keterbatasan tidak terletak pada teknologi informasi yang digunakan tetapi pengawasan sangat dibutuhkan untuk keberhasilan adopsi teknologi tersebut. Tanggung jawab atas kualitas keselamatan pasien merupakan elemen kunci dari peran tenaga kesehatan. Memiliki data tentang hasil pelayanan terhadap pasien dan staf untuk mengambil keputusan serta mampu menyajikan informasi dari berbagai sumber dengan cara yang berarti merupakan cara memenuhi tanggung jawab tersebut (Burdett Trust 2009). 
Etika lingkungan hidup, berhubungan dengan perilaku manusia terhadap lingkungan hidupnya. Lingkungan hidup adalah lingkungan di sekitar manusia, tempat dimana organisme dan anorganisme berkembang dan berinteraksi, jadi lingkungan hidup adalah planet bumi ini. Ini berarti manusia, organisme dan anorganisme adalah bagian integral dari dari planet bumi ini. Hal ini perlu ditegaskan sebab seringkali manusia bersikap seolah-olah mereka bukan merupakan bagian dari lingkungan hidup.Sikap dan perilaku seseorang terhadap sesuatu sangat ditentukan oleh bagaimana pandangan seseorang terhadap sesuatu itu. Manusia memiliki pandangan tertentu terhadap alam, dimana pandangan itu telah menjadi landasan bagi tindakan dan perilaku manusia terhadap alam.


BAB II

PEMBAHASAN



DEFINISI E-HEALTH

E–Health didefinisikankan sebagai penggunaan teknologi informasi dan komunikasi untuk mendukung bidang kesehatan dan hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan, termasuk pelayanan kesehatan, pengawasan kesehatan, literatur kesehatan, pendidikan kesehatan, pengetahuan dan penelitian (Joaquin, 2010).

E-health adalah pengembangan teknologi yang luas seperti internet, telepon, komunikasi nirkabel dan akses langsung ke penyedia layanan kesehatan, manajemen keperawatan, pendidikan dan kesehatan. Teknologi yang didalamnya terdapat catatan pasien secara elektronik, sistem telehealth dan telecare, sumber pengetahuan yang didapat secara online, web berbasis informasi pasien dapat dikatakan sebagai e-health (Casey, 2010).

Pengembangan e- health terpusat pada tiga faktor yaitu: bisnis, klinis, dan konsumen. E-health yang berkaitan dengan bisnis meliputi aplikasi yang menyangkut transaksi administrasi dan keuangan yang diperlukan untuk melakukan kegiatan operasional harian kesehatan. E-health klinis meliputi transaksi: mengumpulkan, mengirimkan dan menganalisis data kesehatan yang berhubungan secara elektronik. E-health yang berkaitan dengan konsumen, memadukan unsur-unsur bisnis dan aplikasi klinisnserta teknologi yang mendukung keterlibatan langsung pasien dalam pelayanan kesehatan.

Saat ini sistem infrastruktur e- health terintegrasi secara vertikal, sejajar dengan komponen meliputi data inti sistem, fungsi intranet, fungsi extranet, dan internet / web. Setiap tingkat membawa nilai unik untuk sistem kesehatan. 
  1. Inti Data, pada tingkat ini, kegiatan operasional harian (administrasi, keuangan, dan klinis) dari   sistem kesehatan dilakukan. L
  2. Lapisan intranet berfokus pada membangun infrastruktur komunikasi dan menggabungkan aplikasi yang meningkatkan produktivitas organisasi.
  3. Extranet memperluas sistem inti dan kemampuan intranet di luar organisasi, dan menambahkan aplikasi baru menargetkan komunikasi di luar organisasil kepada individu tertentu dan kelompok.
  4. Tingkat Internet / Web memperluas jangkauan organisasi dengan menawarkan data yang diidentifikasi dan fungsi pada tingkat yang anonim, serta mempromosikan ke masyarakat umum nilai tambah yang ditawarkan melalui pintu masuk ke ekstranet.

Pengertian Etika Lingkungan


Etika Lingkungan disebut juga Etika Ekologi. Etika Ekologi selanjutnya dibedakan menjadi dua yaitu etika ekologi dalam dan etika ekologi dangkal. Selain itu etika lingkungan juga dibedakan lagi sebagai etika pelestarian dan etika pemeliharaan. Etika pelestarian adalah etika yang menekankan pada mengusahakan pelestarian alam untuk kepentingan manusia, sedangkan etika pemeliharaan dimaksudkan untuk mendukung usaha pemeliharaan lingkungan untuk kepentingan semua mahluk.

Yang dimaksud Etika ekologi dalam adalah pendekatan terhadap lingkungan yang melihat pentingnya memahami lingkungan sebagai keseluruhan kehidupan yang saling menopang, sehingga semua unsur mempunyai arti dan makna yang sama. Etika Ekologi ini memiliki prinsip yaitu bahwa semua bentuk kehidupan memiliki nilai bawaan dan karena itu memiliki hak untuk menuntut penghargaan karena harga diri, hak untuk hidup dan hak untuk berkembang. Premisnya adalah bahwa lingkungan moral harus melampaui spesies manusia dengan memasukkan komunitas yang lebih luas. Komunitas yang lebih luas disini maksudnya adalah komunitas yang menyertakan binatang dan tumbuhan serta alam.

Sedangkan Etika ekologi dangkal adalah pendekatan terhadap lingkungan yang menekankan bahwa lingkungan sebagai sarana untuk kepentingan manusia, yang bersifat antroposentris. Etika ekologi dangkal ini biasanya diterapkan pada filsafat rasionalisme dan humanisme serta ilmu pengetahuan mekanistik yang kemudian diikuti dan dianut oleh banyak ahli lingkungan. Kebanyakan para ahli lingkungan ini memiliki pandangan bahwa alam bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.

ALIRAN-ALIRAN ETIKA LINGKUNGAN

1.      Etika Ekologi Dangkal, disebut juga etika antroposentris. Adalah pendekatan terhadap lingkungan yang menekankan bahwa lingkungan sebagai sarana untuk kepentingan manusia. Etika ini lebih mementingkan kesejahteraan generasi penerus manusia. Etika ini memahami bahwa alam merupakan sumber hidup manusia

2.      Etika Ekologi Dalam Adalah pendekatan terhadap lingkungan yang
melihat pentingnya memahami lingkungan sebagai keseluruhan kehidupan yang saling menopang, sehingga semua unsur mempunyai arti dan makna yang sama. Etika ekologi ini memiliki prinsip bahwa semua bentuk kehidupan memiliki nilai bawaan dan karena itu memiliki hak untuk menuntut penghargaan karena harga diri, hak untuk hidup dan hak untuk berkembang. 





 Pengembangan Etika Ekologi Dalam

  Etika ekologi berkembang menjadi 3, yaitu:
1.      Etika Lingkungan Zoosentrisme, disebut juga etika pembebasan binatang. Yaitu etika yang menekankan perjuangan hak-hak binatang. Menurutnya, binatang mempunyai hak untuk menikmati kesenangan dan harus dicegah dari penderitaan serta mewajibkan manusia secara moral memperlakukan binatang dengan penuh belas kasih.
2.      Etika Lingkungan Biosentrisme Yaitu etika lingkungan yang lebih menekankan kehidupan sebagai standar moral. Menurutnya, bukan hanya manusia dan binatang saja yang harus dihargai secara moral, tetapi juga tumbuhan.
3.       Etika Lingkungan Ekosentrisme Yaitu etika yang menekankan keterkaitan seluruh organisme dan anorganisme dalam ekosistem.

Etika ini menekankan bahwa setiap individu dalam ekosistem diyakini terkait satu sama lain secara mutual. Oleh karena itu kepentingan individu dengan kepentingan keseluruhan dalam ekosistem harus seimbang.

     Penerapan Etika Lingkungan
1.      Desain Interior, seperti
* Pemanfaatan sinar matahari untuk penyinaran dengan skylight
* Ventilasi yang baik dan alami
* Penggunaan tumbuh-tumbuhan untuk memperbaiki kualitas udara 

2.      Karya Desain
 Menggunakan produk tumbuhan untuk menggantikan bahan yang persediannya mulai menipis (seperti kayu yang semakin terbatas)
Contohnya: daun, akar-akaran, biji-bijian, seagrass (pandan laut), serat pisang, serat nanas dan serat eceng gondok.


1. Etika Ekologi Dangkal 

Etika ini dapat digolongkan menjadi dua yaitu etika antroposentris yang menekankan segi estetika dari alam dan etika antroposentris yang mengutamakan kepentingan generasi penerus. Etika ekologi dangkal yang berkaitan dengan kepentingan estetika didukung oleh dua tokohnya yaitu Eugene Hargrove dan Mark Sagoff. Menurut mereka etika lingkungan harus dicari pada aneka kepentingan manusia, secara khusus kepentingan estetika. Sedangkan etika antroposentris yang mementingkan kesejahteraan generasi penerus mendasarkan pada perlindungan atau konservasi alam yang ditujukan untuk generasi penerus manusia.

Etika yang antroposentris ini memahami bahwa alam merupakan sumber hidup manusia. Etika ini menekankan hal-hal berikut ini : 
·         Manusia terpisah dari alam, 
·         Mengutamakan hak-hak manusia atas alam tetapi tidak menekankan tanggung jawab manusia
·         Mengutamakan perasaan manusia sebagai pusat keprihatinannya
·         Kebijakan dan manajemen sunber daya alam untuk kepentingan manusia 
·         Norma utama adalah untung rugi
·         Mengutamakan rencana jangka pendek
·         Pemecahan krisis ekologis melalui pengaturan jumlah penduduk khususnya dinegara miskin 
·         Menerima secara positif pertumbuhan ekonomi

2. Etika Ekologi Dalam 

Bagi etika ekologi dalam, alam memiliki fungsi sebagai penopang kehidupan. Untuk itu lingkungan patut dihargai dan diperlakukan dengan cara yang baik. Etika ini juga disebut etika lingkungan ekstensionisme dan etika lingkungan preservasi. Etika ini menekankan pemeliharaan alam bukan hanya demi manusia tetapi juga demi alam itu sendiri. Karena alam disadari sebagai penopang kehidupan manusia dan seluruh ciptaan. Untuk itu manusia dipanggil untuk memelihara alam demi kepentingan bersama. 

Etika lingkungan ini dibagi lagi menjadi beberapa macam menurut fokus perhatiannya, yaitu neo-utilitarisme, zoosentrisme, biosentrisme dan ekosentrisme. Etika lingkungan neo-utilitarisme merupakan pengembangan etika utilitarisme Jeremy Bentham yang menekankan kebaikan untuk semua. Dalam konteks etika lingkungan maka kebaikan yang dimaksudkan, ditujukan untuk seluruh mahluk. Tokoh yang mempelopori etika ini adalah Peter Singer. Dia beranggapan bahwa menyakiti binatang dapat dianggap sebagai perbuatan tidak bermoral.

Etika lingkungan Zoosentrisme adalah etika yang menekankan perjuangan hak-hak binatang, karenanya etika ini juga disebut etika pembebasan binatang. Tokoh bidang etika ini adalah Charles Brich. Menurut etika ini, binatang mempunyai hak untuk menikmati kesenangan karena mereka dapat merasa senang dan harus dicegah dari penderitaan. Sehingga bagi para penganut etika ini, rasa senang dan penderitaan binatang dijadikan salah satu standar moral. Menurut The Society for the Prevention of Cruelty to Animals, perasaan senang dan menderita mewajibkan manusia secara moral memperlakukan binatang dengan penuh belas kasih.

Etika lingkungan Biosentrisme adalah etika lingkungan yang lebih menekankan kehidupan sebagai standar moral. Salah satu tokoh penganutnya adalah Kenneth Goodpaster. Menurut Kenneth rasa senang atau menderita bukanlah tujuan pada dirinya sendiri. Bukan senang atau menderita, akhirnya, melainkan kemampuan untuk hidup atau kepentingan untuk hidup. Kepentingan untuk hidup yang harus dijadikan standar moral. Sehingga bukan hanya manusia dan binatang saja yang harus dihargai secara moral tetapi juga tumbuhan. Menurut Paul Taylor, karenanya tumbuhan dan binatang secara moral dapat dirugikan dan atau diuntungkan dalam proses perjuangan untuk hidup mereka sendiri, seperti bertumbuh dan bereproduksi. 

Etika Lingkungan Ekosentrisme adalah sebutan untuk etika yang menekankan keterkaitan seluruh organisme dan anorganisme dalam ekosistem. Setiap individu dalam ekosistem diyakini terkait satu dengan yang lain secara mutual. Planet bumi menurut pandangan etika ini adalah semacam pabrik integral, suatu keseluruhan organisme yang saling membutuhkan, saling menopang dan saling memerlukan. Sehingga proses hidup-mati harus terjadi dan menjadi bagian dalam tata kehidupan ekosistem. Kematian dan kehidupan haruslah diterima secara seimbang. Hukum alam memungkinkan mahluk saling memangsa diantara semua spesies. Ini menjadi alasan mengapa manusia boleh memakan unsur-unsur yang ada di alam, seperti binatang maupun tumbuhan. Menurut salah satu tokohnya, John B. Cobb, etika ini mengusahakan keseimbangan antara kepentingan individu dengan kepentingan keseluruhan dalam ekosistem.

Secara umum etika ekologi dalam ini menekankan hal-hal berikut: 
·         Manusia adalah bagian dari alam 
·         Menekankan hak hidup mahluk lain, walaupun dapat dimanfaatkan oleh manusia, tidak boleh diperlakukan sewenang-wenang 
·         Prihatin akan perasaan semua mahluk dan sedih kalau alam diperlakukan sewenang-wenang  
·         Kebijakan manajemen lingkungan bagi semua mahluk Alam harus dilestarikan dan tidak dikuasai 
·         Pentingnya melindungi keanekaragaman hayati  
·         Menghargai dan memelihara tata alam  
·         Mengutamakan tujuan jangka panjang sesuai ekosistem 
·         Mengkritik sistem ekonomi dan politik dan menyodorkan sistem alternatif yaitu sistem mengambil sambil memelihara.

Hubungan e-health dengan etika lingkungan

E-health adalah  semua bentuk pelayanan kesehatan elektronik yang dikirimkan melalui Internet, meliputi bidang informasi, pendidikan, dan ’produk’ komersial hingga pelayanan langsung yang ditawarkan oleh para profesional, nonprofesional, pelaku bisnis, atau konsumen itu sendiri. E-health menggambarkan kemampuan unik Internet yang memungkinkan dilakukannya pengiriman pelayanan kesehatan. Hasilnya, e-Health menyebabkan pelayanan kesehatan menjadi lebih efisien, membuat pasien dan profesional dapat melakukan hal yang sebelumnya mustahil menjadi dapat dilakukan melalui Internet.

Sebagai contoh e-health dapat memberikan manfaat yang positif bagi masyarakat plural yang ada di daerah terpencil atau tertinggal, dengan menghubungakan pasien di daerah terpencil dengan ahli kesehatan di kota. Salah satu bentuknya adalah konfeensi video interaktif dimana dokter dan pasien yang terpisah secara geografis dapat melakukan konsultasi. Kamera di dalam ruang periksa memungkinkan seorang dokter untuk menghadirkan pasien kepada dokter spesialis lainnya dimana saja berada. Dengan demikian  secara bermakna mengurangi biaya pengantaran pasien ke dokter spesialis atau biaya perjalanan dokter spesialis ke lokasi pedalaman, juga mengurangi polusi udara akibat pembakaran bahan bakar kendaraan. Dengan kata lain telah mengurangi pencemaran lingkungan.

E-health juga adalah media yang sangat bermanfaat sekali, yaitu dapat menghemat biaya dan lebih efisien yaitu hemat waktu dan tempat penyimpanan file-file dibandingkan dengan cara konvensional, misalnya pemakaian mesin ketik, kertas, penghapus, tipe-x dan lain sebagainya. Bayangkan berapa banyak kertas yang dipakai, berapa banyak pohon yang di tebang untuk menghasilkan kertas, berapa banyak hutan yanga gundul akibat penebangan liar yang menyebabkan kerusakan ekosistem dan lingkungan hidup.

Lingkungan merupakan bagian dari integritas manusia, sehingga harus dipandang sebagai salah satu komponen ekosistem yang memiliki nilai untuk dihormati, di hargai dan tidak disakiti, lingkungan memiliki nilai terhadap dirinya sendiri. Integritas ini menyebabkan setiap perilaku manusia dapat berpengaruh terhadap lingkungan disekitarnya. 

Etika lingkungan dianggap sebagai prinsip moral lingkungan, sehingga dapat dikatakan etika lingkungan merupakan petunjuk atau arah perilaku praktis manusia dalam mengusahakan terwujudnya moral lingkungan.  Dengan etika lingkungan tidak saja mengimbangi hak-hak dengan kewajiban terhadap lingkungan, tetapi etika lingkungan juga membatasi tingkah laku dan upaya untuk mengendalikan berbagai kegiatan agar tetap berada dalam batas kepentingan lingkungan hidup kita.
  
Dengan etika lingkungan akan meningkatkan solidaritas sosial di antara sesama, serta solidaritas alam dengan lingkungan hidup alam. Selain itu perlu juga  mengusahakan kecenderungan baru untuk mengurangi barbagai tuntutan dan beban pada lingkungan. Dengan demikian mungkin kita akan terpaksa untuk hidup secara lebih sederhana, tetapi dalam lingkungan hidup yang lebih baik dan lebih sehat.
 
Oleh sebab itu, masyarakat mempunyai kewajiban moral untuk menghargai alam semesta dengan segala isinya karena alam mempunyai nilai pada dirinya sendiri. Dengan itu, manusia pun dituntut untuk menghargai dan menghormati benda-benda yang non hayati, karena benda dialam mempunyai “ hak yang sama untuk berada, hidup dan berkembang”.

Dengan kata lain; alam mempunyai hak untuk dihormati, tidak saja karena kehidupan manusia bergantung pada alam. Tetapi  terutama secara ontologis bahwa manusia anggota komunitas ekologis. Maka sebagai perwujudan nyata dari sikap hormat itu, manusia perlu memelihara, merawat, menjaga, melindungi, dan memelihara alam beserta seluruh isinya. Secara negatif  itu berarti, manusia tidak boleh merusak dan menghancurkan alam beserta seluruh isinya, tanpa alasan yang bisa dibenarkan secara moral.

Manusia harus melakukan penanaman moral atau etika dalam dirinya karena dengan memiliki etika yang baik terhadap lingkungan akan menumbuhkan partisipasi dalam  pemeliharaan lingkungan dimanapun berada.




BAB III
PENUTUP

E-health merupakan suatu bentuk layanan kesehatan secara elektronis yang mempunyai tujuan untuk mendukung kegiatan layanan kesehatan secara umum dan meningkatkan kualitas layanan kesehatan. Pengembangan e-health perlu didasarkan pada kebutuhan pengguna akan layanan kesehatan, sehingga akan tercipta e-health yang tepat sasaran dan mampu meningkatkan derajat kesehatan di Indonesia.

Banyak sekali kegunaan dan keuntungan dari e-health terutama dari sisi lingkungan hidup.  Mulai dari penghematan sumber daya alam sampai menghindarkan dari pencemaran dan kerusakan lingkungan. Sehingga dapat juga dikatakan bahwa e-health adalah suatu program yang mempunyai etika lingkungan.



DAFTAR PUTAKA

1.      Sony Keraf, Lingkugan Hidup, Melihat Dimensi Etisnya, Kompas, 6 Desember 1982  

2.      Soerjani, Moh. et al., Lingkungan: Sumber Daya Alam dan Kependudukan dalam Pembangunan, Jakarta: Universitas Indonesia, 2008


3.