Senin, 01 Juli 2013



NAMA  : MERIANA
PPSKM BINA HUSADA JURUSAN KESPRO


CARA MEMBUAT EM4 SENDIRI




Effective Microorganisms 4 (EM-4) merupakan bakteri fermentasi bahan organik tanah menyuburkan tanaman dan menyehatkan tanah.
Kegunaan EM-4 antara lain:
  1. Memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.
  2. Meningkatkan produksi tanaman dan menjaga kestabilan produksi.
  3. Memfermentasi dan mendekomposisi bahan organik tanah dengan cepat.
  4. Menyediakan unsur hara yang dibutuhkan tanaman.
  5. Meningkatkan keragaman mikroba yang menguntungkan di dalam tanah.

CARA MEMBUAT EM-4 YAITU:
BAHAN-BAHAN:
·         Pepaya matang/ kulitnya 0,5 kg
·         Pisang matang/ kulitnya 0,5 kg
·         Nanas matang/ kulitnya 0,5 kg
·         Kacang panjang segar 0,25 kg
·         Kangkung air segar 0,25 kg
·         Batang pisang muda bagian dalam 1,5 kg
·         Gula pasir 1 kg
·         Air tuak dari nira 0,5 Liter
   

ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN:
·         Ember dan penutupnya
·         Blender untuk menghaluskan buah
·         Pisau
·         Alat penyaring

 


Langkah-Langkah Pembuatan EM4 Sebagai Berikut:
1.      Siapkan alat-alat dan bahan yang akan digunakan
2.  Semua bahan-bahan seperti pepaya, pisang, nanas, kacang panjang, kangkung, batang pisang muda dihancurkan/ dihaluskan dengan menggunakan pisau dan blender.
3.      Setelah semua bahan tersebut dihaluskan lalu masukkan ke dalam ember kosong.
4.      Campurkan gula pasir dan air tuak kedalam ember tersebut dan aduk hingga rata.
5.  Setelah semua bahan tersebut tercampur hingga rata, tutup rapat ember tersebut dengan menggunakan kantong hitam atau penutup ember.
6.      Wadah/ ember tersebut disimpan selama 7 hari.
7.      Setelah 7 hari larutan yang dihasilkan dikumpulkan secara bertahap setiap hari hingga habis. Larutan tersebut disaring dan dimasukkan kedalam wadah atau botol yang tertutup rapat.
8.      Ampas dari hasil penyaringan larutan tersebut bisa digunakan sebagai pupuk kompos untuk tumbuhan.
9.      Larutan EM4 tersebut siap digunakan dan dapat bertahan hingga 6 bulan.

Minggu, 21 April 2013

UTS II nilai lingkungan


NILAI LINGKUNGAN

            Nilai lingkungan berkaitan dengan dasar dan justifikasi kebijakan lingkungan. Hal ini bertujuan untuk membawa bersama-sama kontribusi dari filsafat, hukum, ekonomi dan disiplin lainnya yang berhubungan dengan lingkungan sekarang dan masa depan manusia dan spesies lainnya dan untuk memperjelas hubungan antara isu-isu kebijakan praktis dan prinsip-prinsip dasar yang lebih fundamental.
PENGERTIAN NILAI
Pengertian nilai sebagaimana dikutip berikut ini, A value, says Webster (1984), “is a principle, standart, or quality regarded as worthwhile or desirable”, yakni nilai adalah prinsip, standart atau kualitas yang dipandang bermanfaat dan sangat diperlukan. Nilai adalah “suatu keyakinan dan kepercayaan yang menjadi dasar bagi seseorang atau sekolompok orang untuk memilih tindakannya, atau menilai suatu yang bermakna bagi kehidupannya”.
Nilai adalah standar tingkah laku, keindahan, keadilan, dan efisiensi yang mengikat manusia dan sepatutnya dijalankan serta dipertahankan. Nilai adalah bagian dari potensi manusiawi seseorang, yang berada dalam dunia rohaniah (batiniah, spiritual), tidak berwujud, tidak dapat dilihat, tidak dapat diraba, dan sebagainya. Namun sangat kuat pengaruhnya serta penting peranannya dalam setiap perbuatan dan penampilan seseorang.
Nilai adalah suatu pola normatif, yang menentukan tingkah laku yang diinginkan bagi suatu system yang ada kaitannya dengan lingkungan sekitar tanpa membedakan fungsi sekitar bagian-bagiannya. Nilai tersebut lebih mengutamakan berfungsinya pemeliharaan pola dari sistem sosial.
Dari dua definisi tersebut dapat dirumuskan bahwa nilai adalah suatu tipe kepercayaan yang berada dalam ruang lingkup system kepercayaan, dimana seseorang harus bertindak atau menghindari suatu tindakan, atau mengenai suatu yang tidak pantas atau yang pantas dikerjakan, dimiliki dan dipercayai. Jika nilai diterapkan dalam proses belajar mengajar dapat diartikan sebagai pendidikan yang mana nilai dijadikan sebagai tolak ukur dari keberhasilan yang akan dicapai dalam hal ini kita sebut dengan pendidikan nilai.



PENGERTIAN LINGKUNGAN

Kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya. Baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Kita bernapas memerlukan udara dari lingkungan sekitar. Kita makan, minum, menjaga kesehatan, semuanya memerlukan lingkungan. Pengertian lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung.

PENGERTIAN NILAI LINGKUNGAN

Nilai lingkungan berkaitan dengan dasar dan justifikasi kebijakan lingkungan. Hal ini bertujuan untuk membawa bersama-sama kontribusi dari filsafat, hukum, ekonomi dan disiplin lainnya, yang berhubungan dengan lingkungan sekarang dan masa depan manusia dan spesies lainnya, dan untuk memperjelas hubungan antara isu-isu kebijakan praktis dan prinsip-prinsip dasar yang lebih fundamental atau asumsi. 
Jadi, nilai lingkungan tersebut lebih mengarahkan kita bagaimana kita memelihara lingkungan tanpa mengurangi unsur-unsur yang terkandung didalamnya. Hal ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti kita mulai dari diri kita sendiri, setelah itu baru  lingkungan yang terkecil yaitunya lingkungan keluarga. Kita harus bisa berbuat, bertindak dan menjadi contoh bagi anak-anak kita dalam memelihara lingkungan. Setelah dalam lingkungan keluarga, baru kita mulai lagi dengan lingkungan yang berada di sekitar kita dalam memelihara nilai-nilai lingkungan.

CARA MENGKUANTIFIKASI NILAI LINGKUNGAN :
1.    Mempromosikan etika pelestarian yang kuat, kesadaran serta aksi di kalangan masyarakat
2.     Memfasilitasi upaya multi pihak untuk melindungi keanekaragaman hayati
3.    Melakukan advokasi kebijakan, hukum dan penegakan hukum yang mendukung upaya  pelestarian lingkungan
4.    Mempromosikan pelestarian bagi kesejahteraan masyarakat, melalui pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan

UTS IV kegunaan blog


 KEGUNAAN BLOG


Buat para blogger baru seperti saya akan sangat sulit untuk memahami semua fungsi yang terdapat pada menu blogger, padahal kalau kita mengetahui justru itu akan lebih baik untuk kemajuan pengetahuan tentang teknologi media maya terutama mengenai blog. Kenapa demikian? 
karena semua hal yang penting dalam publikasi media maya seperti bahan-bahan kuliah atau sebuah riset penelitian dimulai dari sini. Bila kita keliru dan salah mengisi data atau bahkan mengabaikannya,sampai kapanpun blog kita tidak akan memiliki pengunjung ,hal itu disebabkan karena mungkin kita salah dalam melakukan setting pengaturan yang mengakibatkan blog anda tidak bisa di akses dan ditelusuri oleh mesin pencari,tentu sangat disayangkan apabila blog kita memiliki ratusan artikel sakti dan menarik tapi tidak bisa di nikmati oleh orang yang membutuhkan dan semuanya itu menjadi sia-sia,tapi buat kita yang sudah terlanjur mengabaikan hal itu,sebaiknya disarankan untuk terus membaca hingga lebih faham lalu mempraktekkannya. Terlepas dari semua itu saya ucapakan Terimakasih atas bimbingannya Prof.....

UTS III jenis etika lingkungan



JENIS ETIKA LINGKUNGAN


1.                  PENGERTIAN LINGKUNGAN

            Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada
 disekitar kita ( makhluk hidup ).Contohnya: sawah, perumahan,
 cahaya,udara, mamusia, hewan, tumbuhan, dsb.Lingkungan
 terdiri dari  komponen abiotik dan komponen biotik.

2.                  Pengertian Etika Lingkungan

            Etika Lingkungan berasal dari dua kata, yaitu Etika dan Lingkungan. Etika berasal dari bahasa yunani yaitu “Ethos” yang berarti adat istiadat atau kebiasaan. Ada tiga teori mengenai pengertian etika, yaitu: etika Deontologi, etika Teologi, dan etika Keutamaan. Etika Deontologi adalah suatu tindakan di nilai baik atau buruk berdasarkan apakah tindakan itu sesuai atau tidak dengan kewajiban. Etika Teologi adalah baik buruknya suatu tindakan berdasarkan tujuan atau akibat suatu tindakan. Sedangkan Etika keutamaan adalah mengutamakan pengembangan karakter moral pada diri setiap orang.

3.                  Jenis-Jenis Etika Lingkungan

            Etika Lingkungan disebut juga Etika Ekologi. Etika Ekologi selanjutnya dibedakan dan menjadi dua  yaitu etika ekologi dalam dan etika ekologi dangkal. Selain itu etika lingkungan juga dibedakan lagi sebagai etika pelestarian dan etika pemeliharaan. Etika pelestarian adalah etika yang menekankan pada mengusahakan pelestarian alam untuk kepentingan manusia, sedangkan etika pemeliharaan dimaksudkan untuk mendukung usaha pemeliharaan lingkungan untuk kepentingan semua makhluk.
a.    Etika Ekologi Dangkal (Shallow environmental ethics)
                        Etika ekologi dangkal adalah pendekatan terhadap lingkungan yang menekankan bahwa lingkungan sebagai sarana untuk kepentingan manusia, yang bersifat antroposentris. Etika ekologi dangkal ini biasanya diterapkan pada filsafat rasionalisme dan humanisme serta ilmu pengetahuan mekanistik yang kemudian diikuti dan dianut oleh banyak ahli lingkungan. Kebanyakan para ahli lingkungan ini memiliki pandangan bahwa alam bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.
Pokok-pokok penekanan dalam etika antroposentris adalah sebagai berikut.
·         Manusia terpisah dari alam.
·         Mengutamakan hak-hak manusia atas alam tetapi tidak menekankan tanggung jawab manusia.
·         Mengutamakan perasaan manusia sebagai pusat keprihatinannya.
·         Kebijakan dan manajemen sunber daya alam untuk kepentingan manusia.
·         Norma utama adalah untung rugi.
·         Mengutamakan rencana jangka pendek.
·         Pemecahan krisis ekologis melalui pengaturan jumlah penduduk khususnya di negara miskin.
·         Menerima secara positif pertumbuhan ekonomi.


Jenis etika antroposentris.
1)    Etika antroposentris yang menekankan segi estetika alam (etika lingkungan harus dicari pada kepentingan manusia, secara khusus kepentingan estetika).
2)    Etika antroposentris yang mengutamakan kepentingan generasi penerus (mendasarkan etika lingkungan pada perlindungan atau konservasi alam yang ditujukan untuk generasi penerus manusia).
Tokoh: Eugene Hargrove dan Mark Sagoff.


b.    Etika Lingkungan Dalam (Deep Environmental Ethics)

           Dalam pandangan etika ini, alam sesungguhnya  memiliki fungsi kehidupan, patut dihargai dan  diperlakukan dengan cara yang baik (etika lingkungan ekstensionisme atau preservasi). Karena alam disadari sebagai penopang kehidupan manusia dan seluruh ciptaan. Untuk itu manusia dipanggil untuk memelihara alam demi kepentingan bersama, kepentingan manusia dan kepentingan alam itu sendiri.

Berikut adalah hal-hal yang ditekankan dalam etika lingkungan.
·         Manusia adalah bagian dari alam
·         Menekankan hak hidup mahluk lain, walaupun dapat dimanfaatkan oleh manusia, tidak boleh diperlakukan sewenang-wenang
·         Prihatin akan perasaan semua mahluk dan sedih kalau alam diperlakukan sewenang-wenang
·         Kebijakan manajemen lingkungan bagi semua mahluk
·         Alam harus dilestarikan dan tidak dikuasai
·         Pentingnya melindungi keanekaragaman hayati
·         Menghargai dan memelihara tata alam
·         Mengutamakan tujuan jangka panjang sesuai ekosistem
·         Mengkritik sistem ekonomi dan politik dan menyodorkan sistem alternatif yaitu sistem mengambil sambil memelihara.

Jenis-jenis etika lingkungan dalam.
1)    Etika Neo-Utilitarisme. Etika ini merupakan pengembangan etika utilitarisme Jeremy Bentham yang dipelopori Pete Singer yang menekankan kebaikan untuk semua sehingga kebaikan etika lingkungan ditujukan untuk seluruh mahluk.
2)    Etika Zoosentrisme. Etika ini menekankan perjuangan hak-hak binatang (pembebasan binatang) dengan tokoh  Charles Brich. Menurut etika ini, binatang memiliki hak menikmati kesenangan karena mereka dapat merasa senang dan harus dicegah dari penderitaan dan menjadikan rasa senang/penderitaan binatang sebagai salah satu standar moral.
3)    Etika Biosentrisme. Etika ini  menekankan kehidupan sebagai standar moral dengan salah satu tokohnya adalah Kenneth Goodpaster. Hal yang dijadikan tujuan bukanlah rasa senang atau menderita tetapi kemampuan atau kepentingan untuk hidup. Dengan menjadikan kepentingan untuk hidup sebagai standar moral, maka yang dihargai secara moral bukan hanya manusia dan hewan, melainkan seluruh makhluk hidup yang ada.
4)    Etika Ekosentrisme. Etika ekosentrisme menekankan keterkaitan seluruh organisme dan anorganisme dalam ekosistem. Setiap individu mamiliki keterkaitan satu sama lain secara mutual dan memandang bumi sebagai suatu pabrik terintegrasi berisi organsime yang saling membutuhkan, saling menopang dan saling memerlukan. Kematian dan kehidupan haruslah diterima secara seimbang. Hukum alam memungkinkan mahluk saling memangsa diantara semua spesies. Ini menjadi alasan mengapa manusia boleh memakan unsur-unsur  yang ada di alam, seperti binatang maupun tumbuhan. Menurut salah satu tokohnya, John B. Cobb, etika ekosentrisme mengusahakan keseimbangan antara kepentingan individu dengan kepentingan keseluruhan dalam ekosistem.

Beberapa prinsip yang dapat menjadi pegangan dan tuntunan bagi perilaku manusia dalam berhadapan dengan alam.
1)    Sikap Hormat terhadap Alam (Respect For Nature). Hormat terhadap alam merupakan prinsip dasar bagi manusia sebagai bagian dari alam semesta seluruhnya. Setiap anggota komunitas ekologis, termasuk manusia, berkewajiban menghargai dan menghormati setiap kehidupan dan spesies serta menjaga keterkaitan dan kesatuan komunitas ekologis.
2)    Prinsip Tanggung Jawab (Moral Responsibility For Nature). Manusia mempunyai tanggung jawab terhadap alam semesta (isi, kesatuan, keberadaan dan kelestariannya).
3)    Solidaritas Kosmis (Cosmic Solidarity). Prinsip solidaritas muncul dari kenyataan bahwa manusia adalah bagian yang menyatu dari alam semesta dimana manusia sebagai makhluk hidup memiliki perasaan sepenanggungan dengan alam dan dengan sesama makhluk hidup lain.
4)    Prinsip Kasih Sayang dan Kepedulian terhadap Alam (Caring For Nature). Manusia digugah untuk mencintai, menyayangi, dan melestarikan alam semesta dan seluruh isinya, tanpa diskriminasi dan tanpa dominasi yang muncul dari kenyataan bahwa sebagai sesama anggota komunitas ekologis, semua makhluk hidup mempunyai hak untuk dilindungi, dipelihara, tidak disakiti, dan dirawat.
5)     Prinsip tidak merugikan alam secara tidak perlu,
6)     Prinsip hidup sederhana dan selaras dengan alam 
7)    Prinsip keadilan 
8)    Prinsip demokrasi 
9)     Prinsip integritas moral 

4.                  PENERAPAN ETIKA LINGKUNGAN


            Adapun penerapan terhadap etika lingkungan dapat dilakukan melalui :
A.    Membuat aturan etika lingkungan dalam berbagai aktivitas lingkungan sekitar, seperti:
·         Konservasi dengan melakukan menjaga atau membatasi Sumber Daya Alam
·         Meyakini bahwa manusia merupakan bagian dari alam, dengan cara : tidak mengeksploitasi sumber daya alam secara berlebihan, tidak merusak alam sekitar, memperbaiki kerusakan sumber daya alam akibat eksploitasi berlebihan dan menyadari bahwa eksploitasi mengakibatkan penurunan daya dukung lingkungan
·         Mendukung dan menjamin bahwa lingkungan dapat meneruskan fungsinya untuk kelangsungan hidup semua makhluk dengan menghormati alam
·         Mengelola sistem lingkungan dengan menggunakan ilmu dan teknologi yang ramah lingkungan 
B.    Peran dan fungsi individu, pemerintah dan organisasi dalam menerapkan etika lingkungan
·         Peran dan fungsi pemerintah dapat kita lihat sebagaimana yang tertuang dalam UU no 23 tahun 1997